Selepas berjuang menahan sakitnya sakratul maut
Maka terbanglah rohku meninggalkan jasadku
Aku terbujur kaku ditutupi selembar kain
Jasadku kini sudah tak berhargaOrang-orang yang dulu menyayangiku kini sudah tak sudi bersama
Aku hanya menatap pasrah tangisan orang-orang yang pernah aku kasihi
Ingin rasanya aku ikut menangis
Ingin rasanya aku menjerit sekeras-kerasnya
Aku belum siap mati
Aku ingin hidup kembali
Perlahan orang-orang mengangkatku
Memandikan jasadku
Terasa dingin sekali
Aku memelas minta guyuran air dihentikan
Tapi orang-orang sudah tak mendengarku
Kini aku telah dikafani
Lalu aku segera dishalatkan
Dan dengan langkah-langkah cepat orang-orang mulai memikul kerandaku menuju sebuah pemakaman
Aku berteriak
Aku menangis sejadi-jadinya
Aku meratap memohon kepada orang-orang agar membiarkan jasadku jangan dikubur dulu
Aku masih ingin berlama-lama di rumah duniaku
Tapi orang-orang sudah tak mempedulikan pintaku
Mereka semakin jauh meninggalkan rumahku
Aku hanya mampu terisak kaku dengan sejuta penyesalan yang telah banyak menyia-nyiakan hidupku
Aku kembali menjerit
Setelah melihat liang lahat yang akan menjadi rumah baruku
Perlahan orang-orang membopong jasadku
Dan memasukkan tubuhku ke dalam tanah
Perlahan pulu mereka mulai menutupi kuburku dengan tumpukan tanah
Aku menjerit
Yang kulihat hanya kegelapan
Aku hanya mendengar derap langkah-langkah orang yang meninggalkanku
Aku sendirian sekarang
Di tempat yang begitu gelap dan terasa panas tanpa aliran udara sedikitpun
Terasa pengap
Ketakutanku kini mulai menghantuiku
Takut akan menyambut datangnya Malaikat Munkar dan Nakir
Yang akan menanyai segala amal perbuatanku
Aku semakin gemetar membayangkan kemaksiatan yang telah aku lakukan semasa aku hidup
Aku jarang shalat
Aku sering mengumbar hawa nafsu
Aku tak pandai menjaga kehormatan
Aku suka membantah kepada orang tua
Aku suka menertawakan orang yang beribadah
Dan masih banyak lagi kemaksiatan-kemaksiatan yang telah aku perbuat
Duh Gusti Allah
Ampunilah dosa-dosa hamba